Diantara bau obat dan erangan dari wajah-wajah pucat menahan sakit,
Diantara orang-orang yang panik dan suster yang hilir mudik,
Terbaring tubuh kurusmu bersandar,
Mata terpejam mulut menganga mengatur nafas yang makin terbatas,
Halus kulitmu kubelai dengan kasih,
Ku pijat kakimu perlahan diiringi batukmu yang tertahan,
"Aku cape.." Berulang Kali kau ucapkan itu,
Bukan Ku tak tahu makna ucapanmu, karena keegoisan ku tak mau tahu,
Wajahmu lelah dan kau mulai menyerah,
Ku palingkan wajah sejenak, menghilangkan sedikit penat.
Bukan, bukan karena kamu.. Tetapi karena kebodohanku..
Disaat terakhirmu aku malah meninggalkanmu..
Bodoh! Berulang Kali aku mengatakannya pada diriku..
Dalam satu tarikan nafas, tumor yang menggerogoti lehermu tersenyum puas,
Jiwamu terbang melayang tanpa batas
Ada duka tersirat dibalik wajah yang tak dapat lagi merona,
Buah hati..
Tenanglah kau sekarang jiwa yang tak mudah putus asa,
Pemilikmu akan selalu menjaga buah hatimu..
Ku biarkan airmataku berderai
Bukan aku tak merelakanmu, tapi tak lagi kutemukan orang sebaikmu.
Selamat tinggal.. kau akan selalu ada dihatiku..
Selamat tinggal.. Semoga kau diterima disisi-Nya..
Selamat tinggal.. Sahabatku..
Doaku.. untukmu..
20 Januari 1978 - 25 Desember 2014
No comments:
Post a Comment