Seorang sahabat
wanita mencurahkan hatinya kepada saya mengenai kehidupan seksual bersama
suaminya. Saya memang sudah lama mengetahui mengenai rahasia pribadinya, yakni kelaian aktifitas seksual yang
dalam bahasa kedokterannya disebut frigid.
Apa sih sebenarnya frigid itu?
Frigid, atau Female sexual arousal disorder (FSAD) adalah suatu kelainan pada wanita untuk mendapatkan gairah seksual atau
mempertahankan aktifitas seksualnya hingga selesai.
Sahabat saya ini sangat menyadari bahwa
kelainan ini bisa jadi sangat mengganggu bila terus menerus didiamkan karena
menurutnya, segala cara telah dilakukan bersama suami untuk memperbaik/menjaga/meningkatkan
aktifitas seksual mereka. Sambil terisak dia meminta saran apa lagi yang harus dilakukan
karena dia sangat mencintai suaminya dan tak ingin rumah tangganya berantakan
karena masalah ini. Apakah ada diantara
Anda yang mempunyai masalah yang sama dan telah mempunyai solusi?
Sebenarnya apa
saja yang bisa menjadi penyebab seorang wanita mempunyai kelainan ini? Ada 3
(tiga) kategori frigid, yaitu:
- Hasrat seks ada, bisa terangsang namun sulit orgasme
- Hasrat seks ada, sulit terangsang, dan sulit orgasme
- Hasrat seks tidak ada, sehingga sulit terangsang dan sulit orgasme.
Meskipun tidak
bisa menikmati hubungan seks yang berlangsung, wanita frigid tetap bisa hamil
dan mendapatkan anak. hanya saja karena gairah seks tidak ada maka aliran darah
tidak akan mengalir sepenuhnya ke organ intim sehingga vaginanya tetap kering
karena tidak mengeluarkan cairan pelumas. Ini yang menyebabkan rasa perih di
area intim saat hubungan seks berlangsung. Gangguan ini pada akhirnya bisa mempengaruhi
kehidupan seksual dan kebahagian pasangan.
Menurut penelitian,
pada kasus wanita frigid disebabkan oleh faktor kejiwaan/psikis. Beberapa penyebabnya
adalah;
1. Cemas. Secara tidak disadari, wanita akan cemas dan ketakutan tidak akan diterima oleh pasangannya, baik itu ketakutan akan kritik menyangkut bentuk tubuhnya ataupun reaksi seksualnya.
2. Konflik batin. Misalnya wanita tersebut sebenarnya mencintai laki-laki lain, kecendrungan lesbianisme yang bersifat laten, memiliki kecendrungan narsistik, yaitu lebih mencintai diri sendiri daripada orang lain.
3. Kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan bisa jadi memicu stress dari pihak wanita, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seksual jadi berkurang.
4. Lelah. Kelelahan fisik yang mendera mengakibatkan keinginan berhubungan intim berkurang.
5. Suami egois. Suami yang hanya memperhatikan pencapaian orgasmenya sendiri dan tidak peduli pada pencapaian orgasme istri dan tidak memperhatikannya. Istri akan merasa dimanfaatkan saja dan tidak memperoleh apapun dalam aktifitas seksual.
6. Pendidikan yang salah dan terlalu keras dalam keluarga. Perasaan yang sangat berdosa dan keadaan stress, merasakan depresi yang mendalam, traumatis pada kejadian tertentu baik pada waktu kecil atau remaja.
7. Trauma masa lalu. Pengalaman psikoseksual terdahulu yang bersifat traumatik, seperti pernah menjadi korban perkosaan atau pelecehan seksual, ataupun pemaksaan dan mengerikan oleh pasangan atau suami ketika melakukan hubungan intim atau melihat hubungan intim orang lain.
1. Cemas. Secara tidak disadari, wanita akan cemas dan ketakutan tidak akan diterima oleh pasangannya, baik itu ketakutan akan kritik menyangkut bentuk tubuhnya ataupun reaksi seksualnya.
2. Konflik batin. Misalnya wanita tersebut sebenarnya mencintai laki-laki lain, kecendrungan lesbianisme yang bersifat laten, memiliki kecendrungan narsistik, yaitu lebih mencintai diri sendiri daripada orang lain.
3. Kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan bisa jadi memicu stress dari pihak wanita, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seksual jadi berkurang.
4. Lelah. Kelelahan fisik yang mendera mengakibatkan keinginan berhubungan intim berkurang.
5. Suami egois. Suami yang hanya memperhatikan pencapaian orgasmenya sendiri dan tidak peduli pada pencapaian orgasme istri dan tidak memperhatikannya. Istri akan merasa dimanfaatkan saja dan tidak memperoleh apapun dalam aktifitas seksual.
6. Pendidikan yang salah dan terlalu keras dalam keluarga. Perasaan yang sangat berdosa dan keadaan stress, merasakan depresi yang mendalam, traumatis pada kejadian tertentu baik pada waktu kecil atau remaja.
7. Trauma masa lalu. Pengalaman psikoseksual terdahulu yang bersifat traumatik, seperti pernah menjadi korban perkosaan atau pelecehan seksual, ataupun pemaksaan dan mengerikan oleh pasangan atau suami ketika melakukan hubungan intim atau melihat hubungan intim orang lain.
Wanita frigid
bisa disembuhkan dengan berbagai macam cara, semua itu tergantung pada apa dan
bagaimana frigid bisa terjadi. Penyembuhan wanita frigid harus dengan hati-hati
dan keuletan. Bila masih mengganggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter/psikolog.
No comments:
Post a Comment