Anakku sayang,
Pagi ini hujan mengguyur bumi
Telah kusiapkan baju seragam
sekolahmu
Pakailah, sementara kusuapkan
sarapan untukmu
Putri sulungku yang cantik,
Maaf aku tidak bisa mengantarmu
Meniti tangga demi tangga sekolah
dengan senyum ceria seperti teman-temanmu
Karena akupun tak bisa terlambat
sepertimu
Gadis kecilku yang tak lagi kecil,
Hujan berlalu, panas pun
menyerang tak kenal ampun
Dari tempat duduk aku membayangkan
Ayam goreng dan sayur bayam, tak
lupa tempe kesukaanmu telah kusajikan
Jam 12 kurang seperempat aku
bersiap untuk menjemputmu
Dengan senyum dikulum ada bahagia
yang terpancar di wajahmu
Saat kau melihatku menyambutmu di
pintu gerbang sekolah, layaknya orangtua teman-temanmu
Tapi.... lagi-lagi itu hanya akan terjadi di hari
sabtu, aku mendesah..
Putri bungsuku yang selalu ceria
Setiap pagi seperti pagi-pagi
sebelumnya
Selalu berat meninggalkan dirimu,
yang masih berkutat dalam mimpi
Atau ketika (berpura-pura)
berkutat dengan tabletmu, sedih..
Walaupun tanganku kau cium dengan
cinta kasih
Wajahku yang penuh dengan ciuman satu
persatu darimu
Tapi aku tahu, senyummu manismu nestapa
penuh kerinduan untuk dapat melihatku seharian
Tapi tetap kutinggalkan dengan
air mata yang tertahan..
Anakku yang takkan pernah besar
dimataku,
Maafkan aku yang tak bisa
mengikuti perkembanganmu
Yang tak selalu bisa mengantarmu
sekolah dan menemani saat tidur siangmu
Melewatkan masa keemasanmu dan
wajah ceria disaat bermain dengan teman-temanmu
Bidadari-bidadariku yang
dimuliakan Allah,
Demi Tuhan andai saja kalian tahu
isi hatiku
Sendiriku tak pernah aku
pedulikan, biarlah tak mengapa
Tetapi melihat kalian sendiri
tanpa aku disisi, sungguhlah menyiksa batinku
Anak-anakku yang sangat berbakti,
Malam pun datang, kupandangi
wajah-wajah dalam tidur yang nyenyak
Aku menangis betapa aku menyesali
yang tak bisa aku sesali
Aku menyalahkan hal-hal yang tak
bisa aku salahkan
Kalianlah belahan hatiku
Kesempurnaan jiwa-jiwa yang
membuat hidupku sempurna
Ciptaan Tuhan tiada dua
Kalianlah penguat iman dan
keberanianku menatap dunia seorang diri
Mungkin aku bukanlah ibu yang sempurna
Dan jelas aku bukanlah seorang ayah
yang berwibawa
Aku hanyalah seorang perempuan
yang penuh kasih
Yang harus berjuang lebih keras
layaknya lelaki
Permata hatiku penyemangat
hidupku,
Selalu peliharalah kebaikan
diantara kalian, demikian doaku
Eratkanlah ikatan persaudaraan,
saling mengasihi dari waktu ke waktu
Kalian akan memiliki seluruh
dunia, walaupun bagiku kalianlah duniaku
Anak-anakku; para calon penghuni
surga,
Aminkanlah doa-doaku yang selalu
mengharap belas kasih Tuhan untuk tetap hidup
Agar Dia memanjangkan umurku, memelihara
kesehatanku dan memberi rezeki yang berkah
Untuk selalu dapat menjaga dan
merawat kalian dalam cinta kasih yang takkan pernah redup
Teruntuk peri-peri kecilku,
Fricilia &
Fahira
No comments:
Post a Comment